JAKARTA, ARTIS6.COM ■ Kiprah Qul Hayya dijagad musik boleh dibilang masih seumur jagung. Mulai terbentuk pada Nopember 2021 yang baru lalu. Namun berkat komitmen dan keseriusannya untuk berkarya, langsung bikin debut minim album religi yang menjagokan lagu ‘Samudra Cinta’.
Namun untuk lagu lainnya tak kalah enak jika didengarkan, di antaranya : Tak Ada yang Tak Bisa (Bismillah), Bertasbih, Kembali ke Jalan-MU, Menikahlah dan Doa. Karenanya, tekad kemunculan Qul Hayya, demi menjalani syiar serta sekaligus menjaring kaum Milenial untuk semakin Cinta Agama dan Rosulullah.
“Yang jelas melalui mini album religi ini, kami memang punya tujuan untuk syiar agama. Tapi, kami mencoba menghadirkan musik yang digemari kaum muda atau Mileneal. Sebab, kami juga ingin mereka semakin dengan dengan mencintai Agama dan Rosulullah,” ucap Dewa Putu Adhi dalam jumpa pers saat peluncuran mini album perdana di Kopi Bangsa Museum Satria Mandala Jakarta, Sabtu (5/3/2022) kemarin.
Siapa saja personil Qul Hayya? Mereka bukanlah sosok baru di blantika musik Indonesia. Sebut saja ada : Novi Ayla bersama Wita Aja (vocal), Dewa Putu Adhi (gitar), Edi Kemput (gitar), Anwar Fatahillah (Bass) dan EL Ritonga (drum). Latar belakang mereka pun dari berbagai genre musik. Sedang Qul Hayya itu sendiri memiliki arti atau filosofi kehidupan, dimana mereka mencoba menghadirkan lagu-lagu tentang kehidupan yang tentunya tidak melenceng dari ajaran agama.
“Jadi, setiap lagu dan lirik yang kami bawakan merupakan perkataan (pesan) dalam kehidupan. Tentu saja bagi mereka yang masih hidup, agar semasa hidup dapat memanfaatkan waktunya untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT,” lanjut Ustadz Dewa, sang mualaf membuka misi dan visi Qul Hayya kenapa hadir meramaikan blantika musik di Tanah Air.
Qul Hayya, seperti diharapkan Ustadz Dewa lebih lanjut, menjadi wadah bagi siapa pun yang ingin berhijrah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT,” sambungnya.
Novi Allya, Edi Kemput dan EL Ritonga, sama-sama merasa tertantang bergabung bersama Qul Hayya. Mereka tidak cuma menyatukan diri secara musikal alias genre musik yang digeluti sebelumnya, tapi juga dalam soal hati. ■ [GOEZ]
